Yohanes 3 : 16-18
Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan
untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Didalam bahasa Ibrani tanda
titik ataupun koma sangat besar maknanya karena lebih atau kurangnya tanda
tersebut dapat merubah arti dan makna suatu kata/kalimat, berbeda dengan tanda
titik dan tanda koma dalam bahasa Indonesia yang mungkin hanya menunjukkan
tanda tersebut sebagai penekanan kata/intonasi bahasa.
Didalam injil Yohanes pasal
3 ini, ada satu komunikasi yang terjalin antara Yesus dan seorang Farisi dan
dia juga adalah seorang pemimpin agama Yahudi yang bernama Nikodemus. tapi dari
hasil percakapan keduanya menunjukkan, Ia adalah seorang yang sangat dangkal
pengertian dan permahamannya tentang Firman Allah. percakapan demi percakapan
terjalin dan orang ini melihat sesuatu yang berbeda dari Yesus. Ia semakin
ingin mengenal dan memahami apa yang Yesus sampaikan, Itulah sebabnya ketika
Yesus berbicara tentang kelahiran baru, ia sangat antusias dan bertanya
bagaimana mungkin seorang yang sudah dewasa dapat dilahirkan kembali dan
Yesuspun menjelaskan kelahiran baru itu bukan secara lahiriah tapi secara
rohani melalui babtisan air dan Roh.
Tujuan Allah mengutus
AnakNya yang tunggal datang kedunia ini untuk menyelamatkan manusia dari
hukuman dosa yaitu maut dan memberikan keselamatan yang kekal kepada setiap
orang yang percaya kepadaNya, inilah kasih Agape itu, Kasih Putra tunggal
Allah, kasih yang tulus dan murni, kasih yang tidak terbatas, yang mengorbankan
nyawanya untuk menyelamatkan orang yang berdosa.
Dalam Yohanes 3:16,
merupakan suatu statement yang diungkapkan oleh Yesus, sebuah pengorbanan
standart Allah, dan dalam Lukas 20:9-19 disitu ada sebuah perumpamaan yang
disampaikan oleh Yesus tentang penggarap-penggarap pohon anggur,
Lahan = dunia ini, Ini
adalah gambaran bangsa Israel yang berulang kali menolak Kerajaan Allah.
Berkali-kali Allah mengutus nabi-nabi-Nya kepada mereka, hingga pada
puncak-Nya, Dia mengirimkan Yesus, Anak-Nya untuk berbicara kepada mereka.
Namun tetap saja, mereka menolak. Mereka justru kemudian menyalibkan Yesus
sebagai puncak pemberontakan dan
kedegilah hati mereka. Sungguh ironiiis!!!!!...
Sebagai orang percaya di zaman sekarang ini, kita tentu tidak meragukan Yesus sebagai Anak Allah, Juruselamat yang telah diberikan Bapa kepada kita. Maka jangan sia-siakan anugerah yang luar biasa itu. Marilah kita selalu membuka hati dan menerima kedatangan-Nya.
Sebagai orang percaya di zaman sekarang ini, kita tentu tidak meragukan Yesus sebagai Anak Allah, Juruselamat yang telah diberikan Bapa kepada kita. Maka jangan sia-siakan anugerah yang luar biasa itu. Marilah kita selalu membuka hati dan menerima kedatangan-Nya.
Kejadian 6, kejahatan
manusia itu sudah sangat luar biasa, kecenderungan hati mereka, sudah
membuahkan yang jahat dan itu menyakitkan hati Tuhan, dan Tuhan memusnahkan
mereka tapi Tuhan juga masih menyisahkan generasi yang baru tapi juga generasi
itu tetap melakukan dosa, generasi ke generasi dosa terus berkembang, tapi
Allah tetap mengasihi manusia dan tidak ingin membinasakannya sehingga, Ia
menganugerahkan keselamatan melalui pengorbanan Yesus Kristus. yang menjadi
persoalan sekarang, apakah kita mau percaya, bertobat dan menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat kita serta hidup menurut firmanNya?? orang yang
selalu mengeluh dan bersungut-sungut merupakan suatu tanda ia masih dalam
keterikatan dosa, tapi orang yang senantiasa bersyukur menunjukkan Ia sudah
lahir baru di dalam Tuhan. “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah menganugerahkan AnakNya yang Tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”
bagaimana kasih kita kepada Allah?? Tunjukkanlah kasih itu melalui perubahan
sikap kita yang tidak lagi dikuasai oleh dosa tapi hidup dalam kebenaran Allah,
mengasihi Allah dan juga sesama. Tuhan memberkati!!!
"Tak
berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,selalu baru tiap
pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23)