Saturday, July 26, 2014

Kasih Agape Allah



Yohanes 3 : 16-18
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Didalam bahasa Ibrani tanda titik ataupun koma sangat besar maknanya karena lebih atau kurangnya tanda tersebut dapat merubah arti dan makna suatu kata/kalimat, berbeda dengan tanda titik dan tanda koma dalam bahasa Indonesia yang mungkin hanya menunjukkan tanda tersebut sebagai penekanan kata/intonasi bahasa.

Didalam injil Yohanes pasal 3 ini, ada satu komunikasi yang terjalin antara Yesus dan seorang Farisi dan dia juga adalah seorang pemimpin agama Yahudi yang bernama Nikodemus. tapi dari hasil percakapan keduanya menunjukkan, Ia adalah seorang yang sangat dangkal pengertian dan permahamannya tentang Firman Allah. percakapan demi percakapan terjalin dan orang ini melihat sesuatu yang berbeda dari Yesus. Ia semakin ingin mengenal dan memahami apa yang Yesus sampaikan, Itulah sebabnya ketika Yesus berbicara tentang kelahiran baru, ia sangat antusias dan bertanya bagaimana mungkin seorang yang sudah dewasa dapat dilahirkan kembali dan Yesuspun menjelaskan kelahiran baru itu bukan secara lahiriah tapi secara rohani melalui babtisan air dan Roh.

Tujuan Allah mengutus AnakNya yang tunggal datang kedunia ini untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa yaitu maut dan memberikan keselamatan yang kekal kepada setiap orang yang percaya kepadaNya, inilah kasih Agape itu, Kasih Putra tunggal Allah, kasih yang tulus dan murni, kasih yang tidak terbatas, yang mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan orang yang berdosa.
Dalam Yohanes 3:16, merupakan suatu statement yang diungkapkan oleh Yesus, sebuah pengorbanan standart Allah, dan dalam Lukas 20:9-19 disitu ada sebuah perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus tentang penggarap-penggarap pohon anggur,

Lahan = dunia ini, Ini adalah gambaran bangsa Israel yang berulang kali menolak Kerajaan Allah. Berkali-kali Allah mengutus nabi-nabi-Nya kepada mereka, hingga pada puncak-Nya, Dia mengirimkan Yesus, Anak-Nya untuk berbicara kepada mereka. Namun tetap saja, mereka menolak. Mereka justru kemudian menyalibkan Yesus sebagai puncak pemberontakan  dan kedegilah hati mereka. Sungguh ironiiis!!!!!...
Sebagai orang percaya di zaman sekarang ini, kita tentu tidak meragukan Yesus sebagai Anak Allah, Juruselamat yang telah diberikan Bapa kepada kita. Maka jangan sia-siakan anugerah yang luar biasa itu. Marilah kita selalu membuka hati dan menerima kedatangan-Nya.

Kejadian 6, kejahatan manusia itu sudah sangat luar biasa, kecenderungan hati mereka, sudah membuahkan yang jahat dan itu menyakitkan hati Tuhan, dan Tuhan memusnahkan mereka tapi Tuhan juga masih menyisahkan generasi yang baru tapi juga generasi itu tetap melakukan dosa, generasi ke generasi dosa terus berkembang, tapi Allah tetap mengasihi manusia dan tidak ingin membinasakannya sehingga, Ia menganugerahkan keselamatan melalui pengorbanan Yesus Kristus. yang menjadi persoalan sekarang, apakah kita mau percaya, bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita serta hidup menurut firmanNya?? orang yang selalu mengeluh dan bersungut-sungut merupakan suatu tanda ia masih dalam keterikatan dosa, tapi orang yang senantiasa bersyukur menunjukkan Ia sudah lahir baru di dalam Tuhan. “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah menganugerahkan AnakNya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” bagaimana kasih kita kepada Allah?? Tunjukkanlah kasih itu melalui perubahan sikap kita yang tidak lagi dikuasai oleh dosa tapi hidup dalam kebenaran Allah, mengasihi Allah dan juga sesama. Tuhan memberkati!!!

"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23)

Saturday, July 12, 2014

Allah mengangkat kita menjadikan umat-Nya



1 Petrus 2 : 9-10

Tuhan memberikan hak kebebasan kepada semua umat manusia tapi hak kebebasan tersebut seharusnya dipergunakan untuk memuliakan Allah. Seseorang tidaklah bisa menjadi saksi apabila ia sendiri belum bisa menemukan solusi untuk masalah pribadinya sendiri.

Dalam kitab Petrus ini, Rasul Petrus menyampaikan bahwa Yesus Kristus adalah batu penjuru dan kita adalah umat pilihan Allah. Bangsa pilihan Tuhan adalah bangsa Israel tapi karena bangsa ini adalah bangsa yang tegar tengkuk dan mereka sampai sekarang belum bisa mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, sehingga maka terbukalah kesempatan kepada bangsa-bangsa lain termasuk kita  untuk menjadi umat pilihan Allah, dimana dalam ayat-ayat yang lain disebutkan bahwa kita telah dicangkokkan berarti kita juga bisa menikmati berkat yang telah diperuntukkan bagi bangsa Israel tapi mereka menolaknya.
ayat 9:
Kita bisa bersyukur karena kasih dan anugrah Tuhan maka kita dijadikan:

  • ·         Bangsa yang terpilih
  • ·         Imamat yang Rajani
  • ·         Bangsa yang kudus
  • ·         Umat kepunyaan Allah

Tapi kita diberi tugas dan tanggung jawab oleh Allah yaitu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah (jadi saksi) bahwa Dialah yang telah memanggil kita dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib (Ekklesia).

Dahulu kita bukanlah umat Allah, tetapi melalui pengorbanan Yesus kita sudah diselamatkan dan menjadi umat Allah. seharusnya kita dibinasakan oleh dosa dan kesalahan kita tapi oleh kasih dan anugrahNya Tuhan kita telah dibebaskan dari penghukuman dan kini kita menjadi umat pilihan Allah.

dahulu kita tidak dikasihi, tetapi sekarang kita beroleh belas kasihan dari Allah, kita menjadi umat yang diperhatikan, disayang dan dikhususkan oleh Allah. suatu kebanggaan kita menjadi umatNYa tetapi apa yang Tuhan berikan janganlah disia-siakan, karena itu hiduplah dalam kebenaran firman Tuhan (Filipi 4:8), kini kita telah menjadi keluarga kerajaan Allah, jadilah umat Tuhan yang senantiasa bisa memberkati dan menolong serta menjadi saksi bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Amin….

LEMBAH ESKOL Bil 13:17-24

Banyak orang yang menjadi stres oleh karena masalah yang mereka hadapi. Bahkan, orang percaya pun banyak yang menjadi galau, karena situasi ...