Saturday, January 16, 2016

BAHAGIANYA ORANG YANG HIDUP MENURUT TAURAT TUHAN



BAHAGIANYA ORANG YANG HIDUP MENURUT TAURAT TUHAN
MAZMUR 119 : 1 – 8

Ketika kita memasuki pernikahan kudus, banyak orang yang memberikan ucapan “Selamat berbahagia”, sebagai tanda doa, harapan atas sebuah pencapaian untuk memasuki kehidupan yang baru.
Kebahagiaan manusia menurut Mazmur 32:1-2 adalah sbb:
·         Orang yang diampuni kesalahannya
·         Dosanya ditutupi
·         Kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan
·         Tidak berjiwa penipu.
Untuk mendapatkan hal-hal tersebut diatas, manusia harus bisa berbalik dari setiap jalannya dan hidup menurut Taurat Tuhan. Taurat Tuhan adalah peraturan-peraturan/rambu-rambu jalan hidup yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia, setiap orang yang mengikutinya, maka perjalanan hidupnya akan berjalan dengan baik tapi setiap orang yang menyimpang akan mengalami banyak kesukaran karena kesalahannya sendiri.
Dalam Mazmur 119 ini, kembali ditegaskan tentang sumber kebahagiaan manusia. Sumber kebahagiaan manusia adalah sebagai berikut:
Ayat 1
1.      Hidupnya tidak bercelah (Contoh: Nuh).
hidup tidak bercelah artinya tidak memberi celah atau kesempatan untuk dosa masuk dan menguasai hidupnya, tapi setiap kekurannya dan kekurangan orang lain selalu ditutupi dengan kasih.
2.      Hidup menurut taurat Tuhan.
 melakukan apa yang diperitahkan oleh Tuhan dan menjauhi setiap larangan Tuhan.
Ayat 2
1.      Hidup memegang perintah-perintah-Nya.
hidup memegang perintah Tuhan artinya tunduk dan taat akan setiap firman Allah dan melakukan kebenaran firman Tuhan sehari-harinya.
2.      Mencari Tuhan dengan segenap hati.
Mencari Tuhan dengan segenap hati artinya dalam setiap keadaan, dalam situasi apapun tetap dirinya akan mengutamakan Tuhan, untuk mengambil semua keputusan tetap mencari hikmat Allah, beribadah dengan sungguh-sungguh, dll.
Ayat 3
1.      Tidak melakukan kejahatan.
Kejahatan=menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain.
apapun yang dilakukan tidak semata-mata untuk menyenangkan diri sendiri tapi juga memperhatikan orang lain.
2.      Hidup menurut jalan yang ditunjukkan.
Tidak melakukan segala sesuatu atas kemauan sendiri, tapi semua kembali melakukan segala sesuatunya sesuai firman Allah.

Ayat 4 – 8:
Merupakan janji-janji Allah kepada setiap orang yang hidup menurut Taurat-Nya.
Allah tetap memperhatikan setiap umat-nya yang hidup menurut taurat-Nya, mata Tuhan akan selalu tertuju kepada setiap orang yang melakukan firman-Nya, Ia tidak akan meninggalkan mereka.
Menjadi sebuah pertanyaan, sudahkah kita merasa bahagia saat ini ataukah kita sering dilanda galau, pikiran yang tak tenang, gelisah, kecewa, sakit hati, ataupun kita banyak mengalami kesukaran karena kesalahan kita sendiri? Kalau kita belum bisa merasakan kebahagiaan saat ini, marilah kita introspeksi diri, sudahkah kita hidup sesuai taurat Tuhan? Bila kita belum sepenuhnya hidup dalam taurat Tuhan, jangan menyalahkan siapapun atas keadaan kita, tapi marilah kita berbenah diri dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan hidup dalam kebenaran-Nya, percayalah dalam keadaan apapun, kita tidak akan kekurangan sukacita dan kebahagiaan karena Tuhan melimpahi kita dengan kebahgiaan yang sumbernya berasal dari Bapa kita yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus-Nya.

TUHAN MEMBERKATI DAN MELIMPAHI KITA DENGAN KEBAHAGIAAN DALAM KASIH KARUNIANYA.

Sunday, January 10, 2016



HIDUP ITU BERAT
Ayub 7 : 1 – 4

Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan manusia selalu indah dan dipenuhi oleh bunga-bunga yang indah, tapi adakalanya harus melewati kerikil dan batu yang tajam dan Tuhan akan selalu memberi kekuatan bagi orang yang mencariNya. Manusia harus bergumul dan berusaha karena kehidupan tidaklah gampang, oleh karena itu dari sekarang harus mempersiapkan diri dengan baik dan benar. Ketika kita sudah mengetahui firman Allah, maka ada penyaring dalam menghadapi masa-masa yang sulit tersebut, ada jalan untuk tetap bertahan dalam masa tersebut.
Kisah seorang Ayub adalah sebuah gambaran roda kehidupan yang terus berputar, ada perubahan yang terjadi dari masa ke masa. Ayub melewati masa-masa yang tersulit dalam hidupnya yang diizinkan oleh Tuhan, semua anak-anaknya mati dalam sekejap, harta bendanya habis ludes dalam sekejap, bahkan istrinya sebagai orang yang paling dekat dengan dia, berputus asa melihat keadaan Ayub yang sangat menderita, oleh karena itu ia menyuruh Ayub mengutuki Tuhan setelah itu ia mati. Ayub sudah sangat menderita secara fisik, juga harus menanggung beban moril, bagaimana seorang yang sangat kaya raya, harus tidur dalam abu sambil menggaruk badannya yang gatal dengan beling, bagaimana pandangan orang luar tentang kehidupan Ayub, bisalah dibayangkan mereka akan berkata dan menuduh Ayub telah berbuat dosa kepada Allah, itulah sebabnya Allah menghukumnya, dan hal itu jugalah yang dipikirkan oleh sahabat-sahabat Ayub. Bila dibandingkan dengan keadaan Ayub dalam kitab Ayub 1:1-5, sangat bertolak belakang keadaan yang dia alami saat itu, seorang yang sangat kaya raya, biasa dilayani dan hidup dalam berbagai kelimpahan, semua telah tiada dan orang lainpun menjauhinya tidak mudah untuk menerima, menjalani penderitaan yang dia alami, tapi dari semua penderitaan itu, tidak sekalipun lewat perkataan dan perbuatannya berdosa ia kepada Allah. Sangat luar biasa!!
Ada 4 hal, yang dimiliki oleh Ayub dan hal inilah yang membuat dia kuat dalam menghadapi penderitaan (Ayub 1:1) yaitu:

  • ·         Saleh,
  • ·         Jujur
  • ·         Takut akan Allah
  • ·         Menjauhi kejahatan.

Dari sifat dan sikap inilah, Ayub tetap bertahan dan melewati masa tersulit dalam hidupnya, dan Tuhan memperhitungkan semuanya, sehingga dalam kitab Ayub 42: 10-15, 1 Samuel 2:7-8 Tuhan memulihkan keadaan Ayub setelah melewati proses yang panjang, tapi dari hasil kesetiaannya, Tuhan mengembalikan 2 kali lipat segala yang dipunyai sebelumnya. dicatat dalam kitab ini bahwa tidak ada yang dapat membandingi, menyamai kecantikan anak-anaknya dan juga segala milik kekayaannya, dan ia menjadi orang terkaya pada waktu itu serta Tuhan masih menambahkan umurnya 140 thn, dibalik penderitaan Tuhan siapkan kemuliaan yang luar biasa.
Sebuah pembelajaran bagi kita umat Tuhan, bahwa ketika Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan hadapilah semuanya dengan tetap mengucap syukur dan jangan meninggalkan Tuhan karena dibalik penderitaan itu ada rencana Tuhan dan ada berkat yang Tuhan siapkan. Tuhan memberkati, memampukan kita dalam menghadapi hidup ini dan kiranya Tuhan memulihkan keadaan kita. Amin

LEMBAH ESKOL Bil 13:17-24

Banyak orang yang menjadi stres oleh karena masalah yang mereka hadapi. Bahkan, orang percaya pun banyak yang menjadi galau, karena situasi ...