Wednesday, October 25, 2023

Berpegang Erat

 Wahyu 18 : 21 – 24 

Nats: Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah dan ia tidak akan ditemukan lagi.” (Ayat 21b)

Siapakah di antara kita yang menginginkan hidupnya dirundung oleh banyaknya permasalahan? Tentu tidak ada. Yang kita inginkan adalah hidup yang selalu penuh sukacita, berkat Tuhan yang melimpah, sehingga tidak ada lagi ratap tangis dan kesedihan dalam hidup kita ini. Tetapi nyatanya, tidak selalu hidup kita baik-baik saja, akan selalu ada permasalahan yang silih berganti, yang membuat kita terkadang merasa hidup ini terasa berat. Bahkan ketika permasalahan yang kita hadapi sangat menekan hidup kita, tidak jarang kita merasa menyerah untuk menjalani hidup ini. Padahal seringkali kita mendengar sebuah kalimat yang menyatakan bahwa: “Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada umat-Nya melebihi kemampuan umat-Nya.” Tetapi terkadang ketika masalah itu ada dalam hidup kita, yang kita rasakan adalah kebimbangan, ketakutan, dan kekecewaaan. Sehingga muncul sebuah pertanyaan dalam diri, “Seberapa beratkah iman kita diuji? Mampukah kita tetap berpegang teguh kepada iman percaya kita kepada Tuhan, atau malah kita mengingkari iman kita?”

Kitab Wahyu menguraikan bagaimana akhir sejarah dunia, yang banyak menampilkan kejahatan. Orang-orang kudus, para rasul, dan para nabi serta seluruh surga diajak untuk bersukacita atas kejatuhan Babel, yang menjadi lambang sebuah kejahatan. Pada saat itu, Tuhan Allah akan bertindak sebagai Hakim yang adil. Tidak ada seorang pun yang akan luput dari penghakiman Allah yang adil (Ay. 23). Tetapi Ia  berdiri untuk membela orang-orang kudus, yakni mereka yang mengikut Yesus dan setia hingga akhir hidupnya. (Ay. 24).

Seberapa keras kehidupan yang saat ini kita jalani, mari kita senantiasa melakukan kebaikan dan kebenaran. Kita tetap mengikut Yesus serta berpegang teguh dalam iman percaya kita kepada Tuhan Allah. Kita meyakini bahwa Allah memberi kita jaminan dan topangan dalam menghadapi pergumulan dan tantangan kehidupan. Mari di bulan ekumene ini, kita bersama-sama dengan umat lainnya bersedia menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di muka bumi ini dengan tetap menunjukkan kesetiaan kita kepada Tuhan Allah Sang Penolong kita. Amin. [nda].

“Besarnya pergumulan hidup kita tidak sebanding dengan besarnya kuasa Allah.”

LEMBAH ESKOL Bil 13:17-24

Banyak orang yang menjadi stres oleh karena masalah yang mereka hadapi. Bahkan, orang percaya pun banyak yang menjadi galau, karena situasi ...